Rabu, 09 Maret 2011

Siapakah Nunun itu???

Tulisan ini cuma kilas balik menjelaskan siapa Nunun sebenarnya.(sumber primaironline.com - setahun yang lalu - 11 Maret 2010 )

Istri Mantan Wakapolri Tersangka

Gedung KPK
Jakarta - Laporan akhir penyelidikan KPK kasus penerimaan cek perjalanan saat pemilihan Miranda Goeltom sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, yang diperoleh primaironline.com, Kamis (11/3), ternyata mencantumkan Nunun Nurbaetie Daradjatun sebagai tersangka.

Berkas laporan akhir penyelidikan yang ditandatangani Wakil Ketua KPK Chandra M Hamzah dan pelapor Direktur Penyelidikan KPK Iswan Elmi, mencantumkan, Nunun dapat disangkakan telah melanggar Pasal 5 ayat (1) huruf b atau Pasal 13 UU Nomor 31 Tahun 1999 jo UU Nomor 20 Tahun 2001 jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

Dalam laporan akhir penyelidikan per Juni 2009 itu juga mencantumkan, "Telah diketemukan bukti permulaan yang cukup atas perbuatan Dudhie Makmun Murod, Udju Djuhaeri, Endin A.J. Soefihara, dkk menerima hadiah berupa TC (travel cheque) karena atau berhubungan dengan sesuatu yang bertentangan dengan kewajiban, dilakukan atau tidak dilakukan, dalam jabatannya dari Nunun Nurbaetie terkait dengan pemilihan Miranda S. Goeltom menjadi Deputi Gubernur Senior BI dengan nilai keseluruhan TC yang diterima Rp24 miliar.

Hamka dkk telah ditetapkan sebagai tersangka. Wakil Ketua KPK Mochammad Jasin mengumumkan Hamka dkk sebagai tersangka pada Juni 2009 di Hotel Bidakara, Jakarta. Sedangkan Nunun belum diumumkan sebagai tersangka.

Siapakah Nunun, istri mantan Wakil Kapolri Komisaris Jenderal (Purn) Adang Daradjatun itu?

Berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan atas nama Ahmad Hakim Safari Malangjudo (Arie), yang diperoleh primaironline.com, Kamis (11/3), bahwa pada 2000 berdiri perusahaan yang berafiliasi antara Arie dengan keluarga Adang Nurbaetie bernama PT Wahana Esa Sejati, dengan direksi yaitu, Direktur Utama Nunun Nurbaetie, Direktur Keuangan Yane Yunarni, Direktur Adri Ahmad Drajad dan Arie Malangjudo.

Arie pertama kali dikenalkan oleh Nunun kepada Endin AJ Soefihara dalam sebuah pesta yang dihadiri kalangan anggota DPR dan pengusaha di rumah Nunun di Jalan Cipete Raya Nomor 39-c Jakarta Selatan.

Pada awal Juni 2004, Arie dihubungi melalui telepon oleh Nunun agar ke ruangannya. Ketika ia sampai, Nunun sedang bersama dengan seorang laki-laki (belakangan ia ketahui sebagai Hamka Yandhu), dan berlangsung pembicaraan sebagai berikut:

Nunun: Saya ingin Pak Arie membantu saya untuk menyampaikan tanda terima kasih kepada anggota Dewan.

Arie: Lho, kenapa saya?

Nunun: Lha, masak office boy. Ini kan untuk anggota Dewan.

Arie: Ya sudahlah kalau begitu. Kapan waktunya?

<<< Tulisan ini cuma kilas balik menjelaskan siapa Nunun sebenarnya. 

Nasional: KPK Satu Bulan ke Singapura Cari Nunun

Nunun Nurbaeti - Kompas.com
BANDUNG, KOMPAS.com — Empat anggota KPK sudah hampir satu bulan melakukan pencarian terhadap keberadaan Nunun Nurbaeti Daradjatun ke Singapura, terkait upaya yang dilakukan lembaga itu untuk membongkar kasus cek perjalanan pada pemilihan Miranda Goeltom sebagai Deputi Gubernur Senior BI.

"Ya sekitar satu bulan inilah, kita sudah mencari Bu Nunun ke sana (Singapura), tapi belum membuahkan hasil. Ada empat orang dari KPK yang ditugaskan mencari Bu Nunun," kata Ketua KPK Busyro Muqoddas, Rabu (9/3/2011).

Nunun Nurbaeti Daradjatun adalah pihak yang diduga terkait kasus dugaan suap pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) pada 2004.

KPK kesulitan menghadirkan Nunun di pengadilan karena dia mengaku sakit sehingga mengalami gangguan daya ingat. KPK pun mencoba untuk mencari data kasus tersebut kepada Nunun.

"Masih dilakukan pencarian. Kami sudah melakukan pendekatan kepada pihak keluarga Bu Nunun tentang keberadaannya," ujar Busyro yang ditemui seusai memberikan kuliah umum kepada mahasiswa ITB di Aula Barat ITB, Jalan Ganesha, Bandung.

Ia mengatakan, KPK sangat berharap keluarga besar Nunun Nurbaeti Daradjatun bisa bekerja sama dengan KPK terkait keberadaannya.

"Kita malah berharap, mudah-mudahan nanti bisa ketemu, syukur-syukur sekali keluarganya bisa mem-back up supaya nanti Bu Nunun dengan jiwa besar bisa datang ke kita dengan sendirinya. Jadi begini, kalau memang tidak ada unsur-unsur yang tidak terpenuhi, ya enggak masalah kan," kata Busyro.

Sementara itu, saat memberikan materi kuliah umum kepada ratusan mahasiswa ITB, Busyro Muqoddas yang hampir dua bulan ini memimpin lembaga tersebut sempat curhat kepada mahasiswa tentang berat badannya yang turun hingga 3 kilogram.

"Waktu dulu saya datang ke ITB, saya masih menjabat sebagai Ketua Komisi Yudisial. Namun, saat ini sudah sebagai Ketua KPK. Tadinya berat badan saya sekitar 65 kilogram, tapi sekarang menjadi turun, yakni 62 kilogram," ujar Busyro di hadapan para mahasiswa.

Kompas.com, Rabu, 9 Maret 2011 | 22:26 WIB

Pemerintah Akan Datangkan Van Bronckhorst

Giovanni Van Bronckhorst
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah akan mendatangkan 20 pemain keturunan Indonesia-Belanda termasuk mantan kapten timnas Negeri Kincir Angin di Piala Dunia 2010, Giovanni van Bronckhorst.

Staf Khusus Presiden Bidang Pembangunan Daerah dan Otonomi, Felix Wanggai di Jakarta, Rabu mengatakan, tujuan mendatangkan pemain itu salah satunya adalah  membangkitkan motivasi bagi sepak bola Indonesia.

"Program ini dinamakan Indonesia Tanah Air Beta. Pemain yang didatangkan semuanya berdarah Indonesia dan bermain di kompetisi di Eropa," katanya.

Menurut dia, sesuai jadwal yang telah ada, pemain keturunan tersebut akan berada di Indonesia mulai 13-24 Maret. Mereka akan melakukan beberapa kegiatan diantaranya di Jakarta, Ambon dan Denpasar.

Kegiatan pertama akan dilakukan di Ambon, 13-17 Maret. Sesuai dengan jadwal akan melakukan kegiatan diantaranya pelatihan pada pemain muda, pertandingan persahabatan serta melakukan lokakarya  pada pelatih lokal.

"Van Bronckhorst baru bisa bergabung dengan pemain yang lain di Jakarta. Rencananya juga dijadwalkan bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono," katanya menambahkan.

Selama di Jakarta antara 17-21 Maret, Van Bronckhorst dan kawan-kawan juga akan melakukan beberapa kegiatan termasuk melakukan pertandingan dengan salah satu klub profesional di Indonesia.

Selanjutnya seluruh pemain yang telah mempunyai nama besar di kompetisi di Eropa terutama Belanda akan mengakhiri kunjungannya di Denpasar Bali, 21-24 Maret.

"Demi melancarkan kegiatan ini kami juga bekerja sama dengan Kemenpora dan beberapa BUMN," katanya menegaskan.

Sementara itu Staf Ahli Kemenpora Ivana Lie sangat mendukung kegiatan untuk mendatangkan beberapa pemain keturunan Indonesia yang saat ini turun di kompetisi Eropa.

"Kami berharap apa yang diberikan oleh pemain keturunan itu bisa memotivasi bagi pemain muda Indonesia," katanya saat dikonfirmasi.

Antaranews.com, Rabu, 9 Maret 2011 13:31 WIB

Sepakbola: Barcelona Sukses Singkirkan Arsenal

Barcelona akhirnya mampu lolos dari hadangan Arsenal dan lolos ke perempat-final Liga Champions.

Daniel Alves (Barcelona) - Samir Nasri (Arsenal)

Barcelona lolos dari hadangan Arsenal di babak 16 besar Liga Champions setelah memetik kemenangan meyakinkan 3-1, Selasa (8/3) malam.

Pertandingan berjalan berat sebelah. Bertanding di depan pendukung Camp Nou, Barcelona menguasai jalannya pertandingan dan memaksa Arsenal lebih banyak bertahan di wilayah sendiri. Arsenal bahkan tak mampu melesatkan satu pun tendangan ke arah gawang sepanjang pertandingan.

Namun, Arsenal berhasil memaksa Barcelona bekerja keras pada babak pertama. Pertahanan rapat dan terkoordinasi mampu menyulitkan trio penyerang Lionel Messi-David Villa-Pedro Rodriguez memperoleh peluang.

Pada menit ke-19, Arsenal kehilangan kiper Wojciech Szczesny karena cedera. Saat menangkap bola tendangan bebas Dani Alves, Szczesny menderita cedera jari tangan sehingga harus digantikan Manuel Almunia. Kabarnya, cedera itu serius dan dapat memaksa Szczesny mengakhiri penampilannya musim ini.

 
Dari sebuah gebrakan, Messi dijatuhkan Abou Diaby di dalam kotak penalti. Tapi kejadian itu tidak dinilai sebagai sebuah pelanggaran oleh wasit Massimo Busacca. Butuh tiga menit memasuki tambahan waktu babak pertama bagi tuan rumah untuk menuai hasil dari tekanan yang mereka lancarkan. Memanfaatkan bola lepas dari penguasaan Cesc Fabregas, Andres Iniesta memberikan umpan jeli kepada Messi. Satu sentuhan mematikan Messi mengecoh Almunia yang bergerak maju menutup ruang. Sentuhan berikutnya menjebol gawang Arsenal. 

Ketika keadaan berpihak kepada Barcelona, Sergio Busquets membuat pendukung tuan rumah berdebar-debar. Dari sebuah tendangan penjuru pada menit ke-53, Busquets menyundul bola ke dalam gawang sendiri. Padahal Busquets sama sekali tidak dalam posisi menjaga pemain lawan. Hanya selang beberapa menit, Arsenal harus bermain dengan sepuluh orang. Robin van Persie menerima kartu kuning kedua karena menyepak bola meski wasit sudah meniup peluit tanda terjadi off-side. Tanpa ampun, Busacca mengeluarkan Van Persie lebih cepat dari lapangan. 

Dari tayangan ulang terlihat waktu antara peluit Busacca dan sepakan Van Persie hanya berselang sepersekian detik. Menit 69, Xavi Hernandez mengembalikan keunggulan setelah lolos sendirian di kotak penalti Arsenal. Konsentrasi pemain Arsenal kian buyar meski kedudukan agregat belum membuat mereka tersingkir. Dua menit kemudian, Laurent Koscielny menjatuhkan Pedro. Kali ini Busacca menunjuk titik putih. Messi sukses melesakkan gol keduanya dalam pertandingan untuk membawa Barcelona unggul 3-1. Keadaan belum aman karena satu gol Arsenal dapat melenyapkan tiket Barcelona. 

Arsene Wenger mencoba memasukkan Nicklas Bendtner untuk mencari satu gol yang dibutuhkan. Bendtner nyaris menjawabnya ketika pertandingan memasuki menit-menit akhir. Beruntung sebelum melepaskan tembakan, Javier Mascherano datang menyelamatkan bola. Kedudukan 3-1 bertahan hingga usai pertandingan. 

Barcelona untuk kali kedua dalam dua musim beruntun menyingkirkan Arsenal dari Liga Champions. Sementara, peluang Arsenal berjaya musim ini kian berkurang setelah gagal pula di kancah Piala Liga Inggris. 

Oleh Agung Harsya www.goal.com

FIFA Larang Nurdin Maju pada Kongres PSSI

Presiden FIFA Sepp Blatter. Antaranews.com
Jakarta (ANTARA News) - FIFA melarang Nurdin Halid untuk kembali maju pada Kongres PSSI dengan agenda pemilihan ketua dan wakil ketua umum serta anggota Eksekutif Komite (EXCO) periode 2011-2015 karena dinilai tidak sesuai dengan statuta FIFA.

Duta Besar Indonesia untuk Swiss Joko Susilo saat dihubungi dari Jakarta, Selasa, mengatakan keputusan itu diperoleh saat dia menemui Presiden FIFA Joseph "Sepp" Blatter di Zurich, Swiss.

"Sepp Blatter menegaskan jika FIFA tetap memegang prinsip-prinsip statuta dan Kode Etik FIFA bahwa seorang narapidana tidak boleh memimpin organisasi sepak bola," katanya melalui pesan singkat.

Menurut dia, dalam pembicaraannya dengan Blatter kurang lebih sekitar 50 menit itu, pihaknya juga menjelaskan kondisi asosiasi sepak bola Indonesia saat ini terutama menjelang kongres.

Blatter, kata dia, ternyata juga telah mengetahui kondisi PSSI saat ini. Dengan demikian, petinggi FIFA itu menyatakan dengan tegas bahwa Nurdin Halid tidak diperbolehkan maju lagi dalam kongres pemilihan Ketua PSSI.

"Apabila dicalonkan lagi maka FIFA tidak akan mensahkan hasil pemilihan itu. Yang jelas FIFA menginginkan sepak bola Indonesia harus lebih baik lagi," kata mantan anggota Komisi I DPR RI itu.

Dia menjelaskan sebagai tindak lanjut dari penegasan tersebut, FIFA akan mengirimkan tim pengawas yang akan memantau pelaksanaan kongres PSSI sesuai ketetapan yang ada.

Kongres PSSI sesuai dengan surat dari FIFA akan dilakukan 26 Maret nanti dengan agenda utama pemilihan Komite Pemilihan. Sedangkan kongres pemilihan ketua, wakil ketua dan anggota EXCO harus dilakukan sebelumnya 30 April mendatang.

Terkait dengan Komite Penyelamat Persepakbolaan Nasional (KPPN), Blatter, kata dia, FIFA tidak akan ikut campur karena kasus itu merupakan masalah internal PSSI.(*)



Antaranews.com, Editor: Ruslan Burhani, Selasa, 8 Maret 2011 22:45 WIB

PSSI-FIFA , PSSI: Tak Ada Pertemuan KONI-Dubes dengan FIFA

Presiden FIFA, Sepp Blatter - Kompas.com
JAKARTA, KOMPAS.com - Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) menyatakan tidak ada pertemuan khusus antara Presiden FIFA, Joseph "Sepp" Blatter, dengan Dubes RI untuk Swiss Joko Susilo maupun dengan Ketua KONI Rita Subowo. Situs resmi PSSImenyatakan, yang terjadi adalah pertemuan antara petinggi FIFA, dengan jajaran Dubes negara-negara Asia.

Pertemuan di markas besar FIFA di Zurich ini, menurut PSSI, antara lain terkait sosialisasi penyelenggaraan Piala Dunia 2022 di Qatar. Anggota Komite Etik FIFA, Suryadharma "Dali" Tahir juga mengklaim bahwa Direktur Asosiasi dan Pengembangan FIFA, Thierry Regennas, yang mengikuti pertemuan tersebut, membenarkan tidak adanya pertemuan khusus.

"Menurut keterangan Thierry Regennas, tidak ada pembicaraan resmi antara Blatter dengan Dubes RI. Mereka hanya mengobrol beberapa kalimat. Hasil rapat Exco FIFA tetap menjadi acuan. Tidak ada perubahahan. Kepada Rita Subowo juga sudah disampaikan hal yang sama," demikian diungkapkan Dali Tahir, Rabu pagi (9/3/2011).

Dali Tahir bersama Wakil Ketua Umum PSSI Nirwan Dermawan Bakrie pada Senin sebelumnya juga mengaku sudah bertandang ke markas besar FIFA dan bertemu langsung dengan Sekjen FIFA Jerome Valcke. Kedatangan mereka berdua terkait dengan penyelenggaraan Kongres PSSI sebagaimana sudah ditetapkan FIFA sebelumnya, yakni 26 Maret untuk Kongres pembentukan Komite Pemilihan, dan sebelum 30 April untuk Kongres Pemilihan.

Menurut Nirwan Dermawan Bakrie, dalam pembicaraan dengan Jerome Valcke, tidak ada keputusan apa pun dari FIFA menyangkut pencalonan seseorang pada Kongres Pemilihan mendatang. "Tidak ada penyebutan nama," jelas Nirwan Bakrie yang saat dihubungi Rabu pagi tadi berada di London, Inggris.
Nirwan D Bakrie juga menegaskan, jika ada perubahan, FIFA tentu akan segera berkirim surat ke PSSI. "Sejauh ini tidak ada perubahan. Kita tetap berpatokan pada surat FIFA tanggal 3 Maret lalu itu," ungkap Wakil Ketua Umum PSSI.

Ditegaskan kemudian oleh Nirwan D Bakrie, PSSI tetap akan mengacu pada surat FIFA karena itu merupakan hasil keputusan Rapat Exco FIFA. "Jadi kalau ada perubahan mestinya diputuskan juga melalui Rapat Exco," tegas Nirwan.

Sebagaimana diberitakan, Joko Susilo dan Rita Subowo telah bertemu Blatter, Selasa (8/3/2011) sore. Hasil pertemuan Joko dengan Blatter, FIFA melarang Nurdin Halid dicalonkan dalam Kongres Pemilihan Ketua Umum PSSI 201-2015, karena statusnya yang merupakan mantan narapidana. Sementara hasil pertemuan Rita dengan FIFA, Blatter menolak calon yang digugurkan oleh Komite Banding seperti Arifin Panigoro, Nirwan Bakrie, dan Goerge Toisutta, untuk dicalonkan pada Kongres Pemilihan Ketua Umum.

Kompas.com, Rabu, 09 Maret 2011 | 14:50 WIB

Olahraga : FIFA Minta LPI Dirangkul, Bukan Dihentikan

Joseph "Sepp" Blatter
JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden FIFA Joseph "Sepp" Blatter ternyata meminta PSSI untuk merangkul Liga Primer Indonesia (LPI), bukan menghentikan liga yang digagas Arifin Panigoro tersebut. FIFA akan menjatuhkan sanksi jika PSSI tidak mematuhinya.

Sebelumnya, anggota Komite Etik FIFA, Suryadharma "Dali" Tahir, yang melakukan pertemuan dengan Sekjen FIFA Jerome Valcke, di Zurich, Swiss, Senin (7/3/2011), mengatakan, PSSI harus menghentikan LPI yang dinilai ilegal. Proses penghentian LPI, kata Dali, berada di tangan pemerintah karena pemerintahlah yang memberikan izin pertandingan.

"Jika tidak dihentikan, konsekuensinya kita akan mendapatkan suspensi dari FIFA," kata Dali, saat dihubungi wartawan, Selasa (8/3/2011) malam.

Ketika Kompas.com mengonfirmasi hal ini kepada Duta Besar RI di Swiss, Joko Susilo, yang baru saja bertemu dengan Blatter di markas FIFA, Selasa (8/3/2011) waktu setempat, FIFA ternyata meminta PSSI untuk merangkul LPI.

"Tentang LPI, jika tidak bisa membereskan dengan merangkul LPI, PSSI akan kena sanksi," kata Joko. FIFA, ujar Joko, memberikan kesempatan kepada PSSI untuk menyelesaikan masalah terkait dengan LPI sebelum Kongres Pemilihan Ketua Umum PSSI periode 2011-2015. "Ya, sebelum kongres, makanya semua pihak harus duduk bersama," tutur Joko.

Seperti yang diketahui, hasil dari pertemuan itu, Blatter juga melarang Nurdin Halid maju pada Kongres PSSI yang mengagendakan pemilihan ketua dan wakil ketua serta anggota Komite Eksekutif (Exco) periode 2011-2015 karena statusnya mantan narapidana yang dinilai bertentangan dengan Statuta FIFA.

Kompas.com, Rabu, 09 Maret 2011 | 05:01 WIB

Megawati: "Jangan Sekali-kali Menghujat Republik Rakyat Tiongkok"

Megawati Soekarnoputri
Jakarta (ANTARA News) - Mantan Presiden Megawati Soekarnoputri memuji hubungan bilateral RI-China yang semakin kuat dan mengingatkan pesan ayahandanya agar "jangan sekali-kali menghujat Republik Rakyat Tiongkok (China-red.)".

Pesan ayahandanya yang juga Presiden pertama sekaligus Proklamator Kemerdekaan RI, Bung Karno, itu disampaikan Megawati saat berbicara di acara ""Mengenang Almarhum Bapak Sze Tu Mei Sen" di Jakarta, Senin.

Pesan tersebut, katanya, disampaikan kepadanya oleh ayahandanya saat ditahan di Batutulis, Bogor, setelah terjadinya peristiwa Gerakan 30 September 1965.

Megawati mengatakan ketika itu dia tidak tahu apa yang sedang difikirkan ayahandanya namun ada dua pesan yang disampaikan kepada dirinya.

Kedua pesan itu adalah "Tolong kasih tahu saudara-saudara kamu agar jangan sekali-kali menghujat RRT dan suatu saat nanti, tolong kamu cari ya Sze Tu Mei Sen," katanya.

Ketua Umum PDIP itu mengatakan, dia belakangan mengetahui bahwa Mei Sen yang pernah menjadi asisten pribadi Bung Karno dan penerjemah istana di era kepemimpinan ayahandanya itu tinggal di Macau pasca-peristiwa Gestapu 1965.

Ia mengatakan, ia dan suaminya, Taufik Kemas, pernah mengunjungi Sze Tu Mei Sen yang selalu disapanya "om" ini pada 1980-an.

Saat itu, mereka berkesempatan melakukan perjalanan wisata dari Hong Kong ke Beijing dan mampir di rumah Mei Sen di Macau. Pada perjumpaan itu, Megawati mengatakan dia menyampaikan pesan ayahandanya tersebut.

Sebelumnya, Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok (RRT) untuk Indonesia Zhang Qiyue juga memuji peran dan sumbangsih Sze Tu Mei Sen dalam sejarah hubungan RI-China.

Ia mengatakan, Mei Sen yang pernah menjadi asisten pribadi Bung Karno dan kepala penerjemah istana di era presiden pertama RI itu memberikan sumbangan yang besar dalam sejarah hubungan diplomatik kedua negara baik di masa Orde Lama maupun pemulihan hubungan RI-RRT di PBB tahun 1971.

Selain itu, sekalipun bermukim di Macau sejak Bung Karno memintanya untuk menyelamatkan diri setelah peristiwa Gerakan 30 September 1965, tokoh Tionghoa kelahiran Sukabumi 12 Agustus 1928 ini dikenal sebagai seorang "diplomat sipil" yang berjasa besar dalam memperkuat hubungan antarrakyat kedua bangsa.

"Sekalipun beliau telah meninggal dunia, apa yang beliau sumbangkan tetap berada di hati rakyat kedua bangsa," katanya.

Dubes Zhang Qiyue mengatakan, dia termasuk di antara banyak orang Tiongkok yang "mengagumi" Sze Tu Mei Sen karena sumbangsihnya yang besar pada penguatan hubungan kedua negara dan bangsa.

Sejak menempati posnya di Jakarta, Dubes Zhang Qiyue mengatakan dia membaca banyak catatan tentang Mei Sen dan dia sempat mengunjunginya di rumahnya di Macau sebelum ajal menjemputnya pada 13 Oktober 2010.

"Ketika itu saya sampaikan perkembangan hubungan kedua negara," katanya. Sebagai cenderamata dan ungkapan terima kasih atas jasanya bagi hubungan kedua negara, Dubes Zhang Qiyue mengatakan, dia memberikan sampul perangko hari pertama peringatan 60 tahun hubungan RI-RRT kepada Mei Sen.

Saat ini, hubungan RI-RRT semakin kuat dengan kerja sama perdagangan yang tumbuh pesat. "China kini merupakan mitra dagang terbesar Indonesia," katanya.

Volume perdagangan bilateral kedua negara pada 2010 mencapai 42,5 miliar dolar AS, kata Dubes Zhang Qiyue.

Hubungan kedua negara dan bangsa akan semakin kuat dalam 10 tahun mendatang yang akan berdampak positif bagi perdamaian di Asia dan dunia, katanya.

Pada acara yang dihadiri putra almarhum, Johnny Sitou, dan mantan Dubes RI untuk RRT, Mayjen (Purn) Sudradjat, itu, beberapa sahabat dekat Sze Tu Mei Sen menyampaikan kesaksian dan pandangan mereka tentang sosok yang wafat di usia 82 tahun ini.

Di antara mereka adalah mantan Presiden Megawati Soekarnoputri, Pengusaha nasional, Sukamdani Sahid Gitosardjono, Pengusaha nasional, Sunarti, mantan Sekjen Dephut RI Suripto, dan Wartawan ANTARA Andi Jauhari.

Acara yang berlangsung di sebuah hotel berbintang di Jalan Sudirman, Jakarta Pusat, itu diselenggarakan Lembaga Kerja Sama Ekonomi, Sosial dan Budaya Indonesia-China bersama keluarga Mendiang Sze Tu Mei Sen.
(R013*A035/E001)

Antaranews.com,Editor: Aditia MaruliSenin, 7 Maret 2011 21:31 WIB

Pendidikan: Perguruan Tinggi Indonesia Diminati Warga Malaysia

Univesitas Gadjah Mada - Yogyakarta
Kuala Lumpur (ANTARA News) - Sejumlah perguruan tinggi di Indonesia diminati para pelajar Malaysia terutama jurusan kedokteran, farmasi, dan teknik karena dinilai memiliki sejumlah keunggulan jika dibandingkan perguruan tinggi di negaranya maupun sejumlah negara lain.

"Minat pelajar Malaysia untuk sekolah di Indonesia cukup tinggi," kata Atase Pendidikan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur Rusdi MA saat dijumpai di kantornya, Rabu.

Sejumlah perguruan tinggi yang banyak dituju oleh warga Malaysia di antaranya adalah Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Padjajaran (Unpad), Institut Teknologi Surabaya (ITS), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Sumatera Utara (USU) dan Universitas Andalas (Unand).

"Contohnya di USU, banyak mahasiswa Malaysia yang kuliah di fakultas kedokteran. Begitupula dengan Andalas, jumlahnya cukup banyak. Memang pada masa gempa 2009, banyak yang pulang ke negaranya. Tapi sekarang ini, sudah kembali lagi," ungkapnya.

Di UI juga banyak mahasiswa Malaysia yang kuliah di fakultas kedokteran, sedangkan untuk jurusan teknik banyak di ITB ataupun ITS dan untuk fakultas lain banyak yang kuliah di UGM.

Para mahasiswa Malaysia yang sekolah di Indonesia juga mendapatkan perhatian penuh dari pemerintahnya dengan secara berkala memantau perguruan tinggi di Indonesia yang dinilai cukup bagus untuk dijadikan tujuan menimba ilmu bagi warganya.

Rusdi menjelaskan beberapa faktor yang mendorong pelajar Malaysia melanjutkan pendidikan di Indonesia adalah kualitasnya yang bagus, biaya hidup terjangkau, kesamaan budaya dan bahasa serta jarak kedua negara yang berdekatan.

"Banyak kemiripan antara Malaysia dan Indonesia mulai dari bahasa, budaya bahkan makanan sehingga mereka cukup senang untuk sekolah di Indonesia," ungkapnya.

Disebutkannya, dalam lima tahun terakhir (2005-2010), jumlah mahasiswa Malaysia yang belajar di Indonesia meningkat tiga kali lipat.

Pada 2005, jumlahnya baru 2.334 mahasiswa, tapi pada 2009 mencapai 5.788 orang. Bahkan, pada 2010 (sampai Mei) jumlahnya sudah 6.086 mahasiswa.

Untuk lebih meningkatkan pelayanan, kata Rusdi, pihak KBRI sedang mengupayakan bisa menjadi tempat pelaksanaan ujian masuk perguruan tinggi negeri Indonesia.

"Kami sudah kirim surat ke departemen pendidikan. Bila ini terlaksana akan mempermudah baik untuk WNI atau warga Malaysia yang mau kuliah di sana karena ujiannya bisa di sini," ungkapnya.

Sementara itu, mahasiswa Indonesia yang kuliah di sejumlah perguruan tinggi di Malaysia, jumlahnya juga besar mencapai 13.627 orang (Mei 2010).

Namun, jumlah tersebut mengalami penurunan jika dibandingkan 2008 yang mencapai 14.539 mahasiswa.

Peluang Pesantren

Menurut Rusdi, pesantren Indonesia juga berpeluang besar untuk menarik minat warga Malaysia menimba ilmu asalkan ketika sudah lulus, mereka bisa meneruskan pendidikan ke Mesir.

"Kami juga sedang menyiapkan program untuk bisa mendatangkan siswa Malaysia untuk belajar ke pesantren di Indonesia," jelasnya.

Dewasa ini, jumlah pesantren di Tanah Air seperti Gontor bila dikemas dengan baik akan dapat menarik minat warga negeri jiran ini.

"Peluang pesantren Indonesia untuk menarik minat mereka cukup tinggi dan sepertinya dengan banyak persamaan baik dari bahasa maupun budaya, para orang tua akan lebih nyaman mengirimkan anaknya ke Indonesia," katanya.

(N004/N002/S026)

Editor: Suryanto, AntaraNews.com Rabu, 9 Maret 2011 14:48 WIB |