Nurdin Halid. TEMPO/Imam Sukamto |
"Kami mendapatkan jawaban tegas dari Blatter, bahwa Nurdin Halid tidak dapat dicalonkan kembali pada kongres PSSI," kata Joko kepada Tempo usai bertemu Blatter hari ini (8/3).
Dari hasil perbicangan itu, kata dia, Blatter menyatakan bahwa statuta FIFA merupakan prinsip yang harus dipegang oleh setiap negara anggotanya. Nurdin dianggap telah menyalahi statuta FIFA, terutama pasal 32 ayat 4 yang mengatur tentang persyaratan seorang pemimpin federasi sepakbola sebuah negara anggota FIFA.
Dalam statuta FIFA dinyatakan bahwa anggota komite eksekutif, termasuk ketua umum, sebelumnya tidak pernah dinyatakan bersalah atas suatu tindakan kriminal. Jika pada akhirnya Nurdin terpilih kembali pada kongres PSSI mendatang, Blatter menyatakan FIFA tidak akan mensahkan.
Pada kesempatan itu, Joko mendapatkan jawaban bahwa benar ada surat penolakan FIFA terhadap kepemimpinan Nurdin yang disampikan pada Juni 2007. Surat itu berisi pernyataan bahwa Nurdin Halid tidak bisa menjabat kembali sebagai Ketua Umum PSSI pada 2007.
Alasannya, Nurdin pernah diputuskan bersalah oleh pengadilan, sehingga proses pemilihan ketua umum harus diulang. "Blater mengakui surat itu memang ada, namun kemudian dimentahkan lagi, karena ada semacam kongkalikong orang internal FIFA dengan pengurus PSSI," ujarnya.
Namun, Joko menambahkan, masalah itu tidak diendus dengan cepat, karena kurang penolakan terhadap Nurdin tidak bergema. "Sehingga akhirnya kesalahan semacam itu tidak terbuka. Maka untuk saat ini kongres harus bisa disesuaikan dengan aturan yang diterapkan oleh FIFA," katanya.
Oleh karena itu, Blatter akan menantikan hasil kongres yang sudah ditetapkan dalam rapat Komite Eksekutif FIFA, yakni sebelum 30 April. "Saya tidak membicarakan detil pelaksanaan kongres itu kepadanya (Blatter) yang jelas kongres itu harus berjalan sesuai keputusan yang sudah dibuat," katanya.
Joko juga menyerahkan dokumen kondisi persepakbolaan Indonesia di bawah kepemimpinan Nurdin YANG disusun oleh Komite Penyelamatan Sepakbola Nasional (KPPN).
Setelah menerima Joko, Blatter juga akan menerima Ketua Umum KONI/KOI Rita Subowo pada Selasa sore waktu setempat atau Rabu dini hari.
Nurdin yang dikonfirmasi Tempo melalui telepon genggamnya, enggan berkomentar. “Saya sedang rapat,” kata Nurdin seraya menutup komunikasi.
Sekretaris Jenderal PSSI, Nugraha Besoes, mengaku belum mendengar pernyataan Blatter.
"Dari FIFA belum ada pemberitahuan atau surat yang menyatakan itu," kata Nugraha melalui pesan singkat. Direktur Badan Liga Indonesia PSSI, Andi Darussalam Tabusalla akan berkomentar setelah mendapat laporan Deputi Sekretaris Jenderal Bidang Luar Negeri PSSI, Dali Tahir yang sedang di markas FIFA. "Dia (Dali) sekarang dalam perjalanan kembali ke Jakarta," katanya.
Adapun Direktur Hukum dan Peraturan PSSI, Max Boboy, menanggapi dingin. "Kami tidak mau banyak komentar tentang pernyataan itu, karena kami belum mendapatkan surat dari FIFA," kata Max. "Harus ada fakta atau bukti dulu, barulah kami akan menanggapi," tegasnya.
Tempointeraktif.com, Selasa, 08 Maret 2011 | 23:05 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar